26.12.09

Mafia Industri

Festival, festival, festival. kadang juga bernama parade. sebagian anak muda atau temen2 yang lebih tua membuat band atau bahkan bersolo atau memakai alat elektronik untuk mengikuti acara-acara itu dan berharap bisa menang dan meraih popularitas dan terkenal. beberapa malah ingin masuk TV. ya, masuk TV. sebagian menganggap bahwa kesuksesan(ketenaran, kaya, harta melimpah) dari seorang musisi itu bisa diraih melalui acara2 itu. nah, itu bener. bener-bener SALAH.
Ya. kenapa salah? sebenernya tidak terlalu salah. sekarang ini sudah jarang sekali ditemukan orang-orang yang bermusik hanya karna musik (meskipun di daerah saya masih banyak yang seperti itu dan sekarang sudah mantab). seperti dalam sebuah artikel yang saya baca tentang seseorang yang bandnya akan diproduseri,

"Kalian musiknya seperti apa?" tanya sang produser.
"Terserah, bang. Yang penting bisa terkenal.." jawab sang musisi, eh, orang yang pengin terkenal.

jadi, musik yang kita liat di TV sekarang, 95% adalah musik pembodohan. tema yang selalu itu2 saja (baca:cinta). lagu yang iramanya juga itu2 saja. tapi, dengan bodohnya, banyak orang membeli kaset, bahkan memborong, hanya dengan alasan, "kan band terkenal mas.. masuk TV loh.. !!"

BUSYET!!!

Dengan keadaan seperti ini, dengan adanya pembodohan yang dilakukan media, kita sebagai konsumen yang tidak tahu (sekarang udah tahu kan?) selalu saja menjadi sasaran empuk si MAFIA INDUSTRI. memang, musisi butuh makan. manusia memang butuh makan. belum lagi kalimat bahwa kita kalau mau sukses harus ke Jakarta. bah! seperti doktrin aliran sesat yang makin menjamur. padahal, dengan banyaknya orang yang urban ke Jakarta, masyarakat asli Jakarta sendiri lama2 akan terganggu. terhimpit oleh 'modernisasi' jaman. indrustrialisasi yang omnivor. sebagian manusia Indonesia berbondong ke Jakarta. melupakan kampung halamannya. padahal banyak kota selain Jakarta yang bisa sukses. ada Yogyakarta, Bandung, Kuta, Batam dan lainnya. Jadi, kenapa harus ke Jakarta?
Berbicara seperti ini bukan berarti kami benci Jakarta. bukan berarti kami tidak menjual CD kami. kami hanya memberi wacana. sharing apa yang kami alami dan lihat. bukan untuk melarang teman2 ke Jakarta. hanya sharing. dan, semoga berguna bagi otak kita.

SALAM
ryan ka, gilang, cupu, cilik